Cara Kerja Magang
Program magang memiliki beberapa aturan dan ketentuan yang harus dipenuhi dan disetujui oleh kedua belah pihak demi memastikan keduanya tidak ada yang dirugikan. Berikut adalah beberapa aspek yang paling penting untuk diperhatikan.
1. Lamaran dan Rekrutmen
Kamu bisa mengikuti program magang dengan cara mengirim lamaran langsung ke perusahaan impianmu atau dengan mengikuti event rekrutmen yang diselenggarakan perusahaan. Prosesnya mirip seperti lamaran dan rekrutmen kerja penuh waktu, namun lebih ringkas dan sederhana.
2. Durasi
Kebanyakan program magang hanya berkisar 3-6 bulan saja. Menurut aturan pemerintah, magang tidak boleh dilakukan lebih dari satu tahun. Jika perusahaan masih membutuhkan jasa karyawan magang, maka statusnya harus diperbaharui menjadi karyawan kontrak.
3. Uang Saku
Menjadi karyawan magang memang tidak membuatmu berhak dapat gaji. Namun, perusahaan wajib memberi uang saku sebagai kompensasi biaya transportasi, makan, dan imbalan kerja. Meski tidak ada aturan spesifik mengenai besaran uang saku, umumnya anak magang bisa menerima sedikit di bawah UMR atau bahkan lebih.
4. Bimbingan dan Pelatihan
Peserta magang berhak mendapat pelatihan dan bimbingan kerja agar bisa memperoleh tujuannya. Biasanya, poin ini tertulis dalam perjanjian kerja pemagangan untuk memastikan pihak perusahaan memenuhi kewajibannya.
5. Job Desk
Sebagai timbal balik, peserta magang juga harus memberikan jasanya pada perusahaan dengan melakukan beberapa pekerjaan ringan. Poin ini juga sebaiknya tercantum jelas dalam perjanjian agar seimbang dengan pendidikan kerja yang diterima mahasiswa.
6. Fasilitas
Peserta magang berhak mendapatkan fasilitas untuk membantunya mengerjakan kewajibannya, misalnya meja dan kursi di kantor, perangkat komputer, dan koneksi internet. Tentu saja, fasilitas tersebut umumnya tidak semewah karyawan penuh waktu.
7. Keamanan Kerja
Perusahaan wajib menjamin keselamatan kerja para karyawan magang selayaknya karyawan lainnya, terutama untuk jenis pekerjaan praktek yang beresiko. Sebagai contoh, mahasiswa teknik sipil dan arsitektur yang magang di proyek konstruksi berhak disediakan helm keselamatan dan sepatu safety.
8. Evaluasi
Pada akhir masa magang, perusahaan wajib memberikan evaluasi sesuai dengan kinerja mahasiswa selama program berlangsung. Hasil evaluasi inilah yang nantinya akan dijadikan bahan penilaian oleh pihak kampus.